Kamis, 01 November 2012

INVENTARISASI DAN PENGEMBANGAN TANAMAN BAMBU DI PULAU LOMBOK




A.      PENDAHULUAN
Dalam kehidupan masyarakat desa di Indonesia. Bambu memegang peranan yang sangat penting. Tidak ada satu jenis tanamanpun  yang mempunyai fungsi serba guna sebagaimana halnya bambu (LIPI, 1980)
Bambu tergolong keluarga Gramineae (rumput-rumputan) disebut juga Hiant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 4-5 tahun. Batang   bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas, berongga, kadang-kadang masif, berdinding keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang. Akar bamboo terdiri atas rimpang (rhizon) berbuku dan beruas, pada buku akan ditumbuhi oleh serabut dan tunas yang dapat tumbuh menjadi batang (widyana) .
 
Gambar : Bambu

Dari kurang lebih 1.000 species bambu dalam 80 genera, sekitar 200 species dari 20 genera ditemukan di Asia Tenggara (Tan (2012) ; Dransfield dan Widjaja, 1995), Bambu merupakan produk hasil hutan non kayu yang telah dikenal bahkan sangat dekat dengan kehidupan masyarakat umum karena pertumbuhannya ada di sekeliling kehidupan masyarakat.   Bambu  termasuk tanaman Bamboidae anggota sub familia rumput,  memiliki keanekaragam jenis bambu di dunia sekitar 1250 – 1500 jenis sedangkan Indonesia memiliki hanya 10%  sekitar 154 jenis bambu (Wijaya et al, 2004).  bambu Indonesia ditemukan di dataran rendah sampai pegunungan sampai dengan ketinggian sekitar 300 m dpl. Pada umumnya ditemukan ditemapt-tempat terbuka  dan daerah bebas dari genangan air (Widyana, 2012).
Bambu banyak digunakan masyarakat dalam memenuhi kehidupan sehari-hari meliputi kebutuhan pangan,  rumah tangga, kerajinan,  konstruksi dan adat istiadat. Bambu memiliki multi fungsi pemanfaatan sebagai bahan makanan untuk manusia (Rebung), binatang (pucuk daun muda),  kebutuhan rumah tangga dan aneka kerajinan dengan berbagai tujuan penggunaan mulai dari cinderamata, mebel, tas, topi, kotak serba guna hingga alat musik serta konstruksi untuk pembuatan jembatan, aneka sekat, konstruksi rumah meliputi tiang, dinding, atap.  Kebutuhan adat istiadat bambu digunakan dalam upacara adat hindu dan budha diantaranya untuk upacara kremasi jenazah.
 Sedangkan tujuan konservasi alam sangat efektif untuk reboisasi wilayah hutan terbuka atau gundul akibat penebangan karena pertumbuhan rumpun bamboo sangat cepat dan toleransinya terhadap lingkungan sangat tinggi serta memiliki kemampuan memperbaiki sumber tangkapan air sangat efektif.
Memperhatikan manfaat bamboo, beberapa Negara asia  diantaranya china  telah menggunakannya bambu sebagai tanaman utama konservasi alam selain untuk memperbaiki dan meningkat sumber tangkapan air, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah juga pertimbangan budaya dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui aneka kerajinan serta kebutuhan konstruksi. Bamboo sebagai pilihan utama untuk reboisasi pada daerah aliran sungai terutama lokasi  sumber tangkapan air,  karena memiliki kemampuan mempengaruhi retensi air dalam lapisan topsoil yang mampu meningkatkan aliran air bawah tanah sangat nyata.  (Tan, 2012).
Tanaman bambu berpotensi menjadi solusi alternatif bagi sejumlah permasalahan lingkungan terutama dalam mengatasi pemanasan global. Menurut Widjaja (2004), cepatnya pertumbuhan bambu dibanding dengan pohon kayu, membuat bambu dapat diunggulkan untuk deforestasi. Selain itu bambu juga merupakan penghasil oksigen paling besar dibanding pohon lainnya. Bambu juga memiliki daya serap karbon yang cukup tinggi untuk mengatasi persoalan CO2 di udara, selain juga merupakan tanaman yang cukup baik untuk memperbaiki lahan kritis. Selain itu Indonesia memiliki bambu sebagai sumber daya lokal terbarukan dengan potensi yang luar biasa dari aspek lingkungan alam dan sosial ekonomi ( Anonim, 2012).
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlunya menginventarisasi bamboo di Pulau Lombok  guna untuk mengetahui jenis bambu apa saja yang ada di Pulau Lombok dan untuk menambah informasi untuk kepentingan konservasi bamboo dan manfaat bamboo di Pulau Lombok .

B.       METODE
Inventarisasi bamboo ini akan dilaksanakan di Pulau Lomb ok. Lokasi pengamatan berada di seluruh  Kabupaten Lombok yaitu : Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten  Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Dan Kabupaten Lombok Utara.
Pelaksanaan inventarisasi bamboo dilaksanakan dengan metode jelajah baik dihutan alam, lindung dan di lingkungan pedesaan Untuk mengetahui potensi bamboo khususnya yang digunakan untuk kerajinan rumah tangga dengan metode wawancara dengan pengrajin bamboo  dan tokoh masyarakat dan melihat langsung di lapangan.
Adapun cara pemgembangan tanaman  bamboo menurut Anonim (2012) akan dilakukan dengan cara sebagai berikut : 
a)      Sebagai pengendali erosi dan konservasi air dapat dikembangkan pada lahan kritis sekaligus sebagai tanaman penghijauan.
b)       Sebagai upaya pengendali tanah longsor dan banjir dapat dikembangkan di tebing-tebing sungai, tepi jurang, tanah-tanah perbukitan dan tanah kosong lainnya.
c)       Untuk menambah keindahan, keasrian lingkungan dapat dikembangkan bambu hias tanam ditanam kota, perkarangan rumah, tepi lapangan, ditepi jalan, halaman sekolah dan halaman rumah.
d)     Sebagai upaya penanggulangan polusi udara dan kebisingan dapat dikembangkan pula taman bambu dan bambu hias di lingkungan industri, halaman pabrik dan di lingkungan perumahan.
e)      Pada kawasan penyangga kawasan lindung dapat dikembangkan di lahan milik rakyat sebagai pemilikan atau di kawasan hutan sebagai tanda batas hutan antara lahan milik dan lahan hutan milik Negara.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Tinjauan Pustaka Ekologi Bambu . Universitas Sumatra Utara
Lembaga Biologi Nasional – LIPI. 1980. Beberapa Jenis Bambu. PT Sumber Bahagia : PN Balai Pustaka.
Tan, Lieke. 2012. mengenal  bambu dan manfaatnya terhadap  konservasi alam, konstruksi dan kerajinan [Serial Online]. Di unduh pada http://www.indonesiaforest.net/bambu.html . 21 Juni 2012.
Widjaja,  E. A., N. W. Utami dan Saefudin.  2004.  Panduan Membudidayakan Bambu .  Puslitbang Biologi LIPI. Bogor.
Widnyana. K. 2012. Bambu dengan berbagai manfaatnya. Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati. Denpasar-Bali




















Rabu, 24 Oktober 2012

Design_Lhiena.Lhienot: Gallery_Nature nA_L...

Design_Lhiena.Lhienot: Gallery_Nature nA_L...: (Ladang tembakau ( Nicotiana tabacum )  Desa Mumbang, dusun bile jae, kecamatan kopang.. diambil bulan juli 2012 by_ Lhiena.Lhienot ...

SISTEM REPRODUKSI TOMCAT



  1. PENDAHULUAN
Suatu populasi dapat melampaui rentng hidup yang terbatas hanya melalui reproduksi , yaitu proses penciptaan individu baru dari individu yang ada ( Campbell, dkk. 2004).
Kemampuan reproduksi terjadi pada semua jenis makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan. Dengan berkembang biak , makhluk hidup akan menghasilkan keterunan atau memperbannyak jenisnya. Dengan demikian keberadaannya di alam akan tetap lestari.
Terdapat dua nodus reproduksi hewan. Reproduksi aseksual adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa tanpa peleburan telur dan sperma. Pad sebagian besar kasus reproduksi aseksual secara keseluruhan mengandalkan pembelahan sel secara mitosis. Reproduksi seksual adalah penciptaan keturunan dari peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi), yang diploid. Gamet dibentuk melalui meiosis . Gamet betina, ovum (telur yang belum dibuahi), umumnya adalah sel yang relatif besar dan tidak motil. Reproduksi seksual meningkatkan keragaman genetik di antara keturunan dengan cara membangkitkan komunikasi unit gen yang diwariskan dari dua induk. Dengan menghasilkan keturunan yang mempunya fenotif yang beraneka ragam, reproduksi seksual bisa meningkatkan kenerhasilan reproduksi induk ketika patogen atau faktor lingkungan lain berubah relatif cepat ( Campbell, dkk. 2004).
Paederus, dikenal dengan nama tomcat, adalah satu genus kumbang kecil dalam famili Staphylinidae ("kumbang rayau"). Karena kebanyakan spesies dalam genus ini mengandung racun hemolimfanya , dengan nama ilmiah paederus dermatitis , sejenis iritasi kulit yang terjadi saat kulit terkena serangga ini (Anonim, 20121)
Para kumbang pengembara adalah besar keluarga (Staphylinidae) dari kumbang , terutama dibedakan oleh pendek mereka elytra yang meninggalkan lebih dari setengah dari perut mereka terbuka. Dengan lebih dari 46.000 spesies dalam ribuan genera, kelompok adalah keluarga kedua terbesar kumbang setelah Curculionidae (yang benar kumbang ). Ini adalah kelompok kuno, dengan fosil kumbang pengembara diketahui dari Trias , 200 juta tahun lalu (Anonim2, 2012).
Reproduksi hewan merupak topik pada paper ini. Khususnya akan membahas mengenai sistem reproduksi  tomcat yang dikenal dengan kumbang pengembara yang dalam bahasa inggrisnya rove beetle, yang akan membahas megenai organ, hormonal, siklus, yang berkaitan dengan sistem reproduksinya.

  1. ISI
Para kumbang pengembara/tomcat adalah  keluarga besar (Staphylinidae) dari kumbang , terutama dibedakan oleh pendek mereka elytra yang meninggalkan lebih dari setengah dari perut mereka terbuka. Dengan lebih dari 46.000 spesies dalam ribuan genera, kelompok adalah keluarga kedua terbesar kumbang setelah Curculionidae (yang benar kumbang ). Ini adalah kelompok kuno, dengan fosil kumbang pengembara diketahui dari Trias , 200 juta tahun lalu (Anonim2, 2012).

Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan secaraotomatis bila bersentuhan atau bersentuhan dengan kulit manusia secara langsung. Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan racunnya ini pada benda-benda seperti baju, handuk, ataupun benda-benda lainnya. Pada jenis serangga tertentu, terdapat cairan yang diduga 12 kali lebih kuat dari bisa ular kobra. Cairan hemolimf atau toksin ini disebut sebagai 'aederin' (C24H43O9N)[7]. Jika sudah terkena dermatitis, segera bersihkan seprei, sapu tangan, handuk, pakaian maupun benda-benda yang disinyalir terkena racun tomcat. Bersentuhan dengan kumbang ini saat berbaring atau tidur, menghancurkannya pada badan atau mengosok dengan jari yang kotor akan menyebabkan konjungtivitas dan penyakit kulit yang parah yang dikenali sebagai 'dermatitis linearis', 'aederus (kumbang rove/ staphylinidae) dermatitis'. Kalau melihat Tomcat hinggap di tangan, jangan dipencet atau dibunuh seperti mematikan nyamuk ataupun serangga kecil lainnya. Sebaiknya Tomcat ditiup
hingga pergi, atau diambil dengan hati-hati menggunakan alat atau tangan yang ditutupi plastik dan dibuang ke tempat yang aman. Setelah itu cuci tangan dengan sabun dan ulangi lagi. Kalau bisa semprot serangga itu dengan racun serangga dan disingkirkan tanpa harus menyentuhnya secara langsung. Sejatinya, serangga ini merupakan sahabat petani karena merupakan predator alami bagi wereng, salah satu hama yang menjadi musuh utama para petani. Tomcat merupakan kelompok serangga pertanian, tetapi dalam 3 sampai 4 tahun terakhir dilaporkan adanya gangguan kesehatan pada manusia yang disebabkan oleh serangga tersebut (Anonim2, 2012).

  1. Anatomi
Seperti bisa diduga untuk suatu keluarga besar, terdapat variasi besar di antara spesies. Ukuran berkisar antara 1 hingga 35 mm (1,5 inci), dengan sebagian besar di kisaran 2-8 mm, dan bentuk umumnya memanjang, dengan beberapa kumbang pengembara yang bulat telur dalam bentuk. Warna berkisar dari kuning ke coklat kemerahan sampai coklat hingga hitam. Para antena biasanya 11 tersegmentasi dan filiform , dengan clubbing moderat dalam beberapa genera. The perut mungkin sangat panjang dan fleksibel, dan beberapa jenis kumbang pengembara dangkal menyerupai Earwigs . Beberapa anggota Paederina , sebuah subtribe dari Paederinae , mengandung kuat yg menyebabkan bengkak di mereka hemolimf yang dapat menghasilkan iritasi kulit yang disebut dermatitis Paederus. Para iritan pederin sangat beracun, lebih kuat dari kobra racun.

  1. Klasifikasi ilmiah
Semut semai/ Serangga tomcat dalam (Anonim3 2012)

Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Insecta
Ordo:
Upaordo:
Infraordo:
Superfamili:
Famili:
Staphylinidae
Upafamili:
Paederinae
(Fleming, 1821)











  1. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi tomcat secara seksual yaitu peleburan peleburan gamet yang membentuk zigot. Kumbang Paederus bertelur satu demi satu di habitat yang lembab. Larvanya menjalani dua instar sebelum berubah menjadi pupa. Larva dan dewasa Paederus sama-sama memangsakan serangga lain. Karena lebih gemar tanih yang lembap, kumbang Paederus mudah tertarik secara berduyun-duyun ke sawah yang berpengairan, di mana ia membantu pesawah dengan memakan serangga maun yang merusak tanaman.

    1. Organ Reproduksi











Gambar : organ reproduksi dalam serangga
Sumber : Borror. Dkk, 1992

Sistem reproduksi bagian dalam betina serangga tomcat hamper sama dengan serangga pada umumnya dan dapat dilihat pada gambar di atas. Jumlah ovariol dalam tiap-tiap ovarium dari 1 sampai 200 lebih, tetapi biasanya dalam kisaran 4-8. Oogonia (sel0sel kecambah primer ) terletak pada bagian ujung anterior ovriol yaitu germanium. Oogonia menngalammmi mitosis menghasilkan oosit-oosit dan trofosit-trofosit (atau sel-sel perawat: mekanisme menentuka sel-se anak yang menjadi oosit dan yang mana menjadi trofosit tidak diketahui). Ovariol dimana trofosit dihasilkan disebut ovariol meroistik: tidak ada trofosit-trofosit yang dihasilkan dalam ovariol-ovariol panoistik. Oosit-oosil lewat kebawah melalui ovariol, mengalami pemasakan ketika berjalan melewatinya. Jadi urutan waktu pemasakan oosit dicermainkan dalam urutan ruang didalam ovariol. Trofosit mungkin dihubungkan ke oosit oleh filament-filaamen sitoplasma, dan dapat tetap dalam geramiun. Trofosit-trofosit itu penting dalam menurunkan ribosom dan RNA ke oosit. Sebuah oosit epitelium dikelilingi trofosit bersama-sama membentuk folikel. Protein-protein kuning telur disintesis di luar ovariol dan ditransportasikan ke dalam oosit oleh epitel polikel. Di daerah ovariol ukuran oosit meesar karena penyimpanan kuning telur. Kuning telur terdiri dari badan-badan protein. Pemasakan oosit terjadi akhir vibellogenesis atau bahkan sesuai inseminasi yang menngakibatkan dalam telur terdapat kromosom dengan jumlah haploid. Pada bagian bawah ovariol suatu selaput vitellin terbentuk sekitar oosit, dan epitel-epitel folikel menyekresi korion (kuning telur) sekita oosit yng masak.
            Sistem reproduksi jantan dapat pula di lihat pada gambar diatas. Pada pengaturan umum serupa dengan yang betina. Sperma mulai berkembang dibagian ujung distal (anterior) dari folikel-folikel sperma testes dan melanjutkan perkembangan ketika mereka  melewati menuju vas efferent. Proses spermatogenesis (memproduksi sel-sel kecambah haploid dari spermatogonia diploid).

    1. Alat kelamin luar serangga
Alat-alat kelamin luar kebanyakan serangga biasanya diperkirakan berasal dari embelan-embelan ruas-ruas perut 8,9 dan memugkinkan 10. Alat kelamin jantan adalah organ-organ primer yang ikut dengan kopulasi dan  pemindahan sperma ke betina. Alat-alat kelamin betina ikut dalam peletakan telur-telur saat dalam substrat yang cocok. Struktur-struktur ini disebut alat kelamin luar walaupun dapat ditarik kedalam ruas-ruas abdomen ujung opikal bila tidak dipakai dan seringkali (terutama pada jantan) tidak kelihatan tanpa pembedahan.   
 
    1. Cara perkawinan

Dalam Anonim3 (2012) Serangga tomcat termasuk dalam kumbang dan kumbang dapat menampilkan perilaku yang sangat rumit ketika kawin. Feromon komunikasi adalah mungkin penting di lokasi pasangan. Spesies yang berbeda menggunakan bahan kimia yang berbeda untuk feromon mereka. Cara lain spesies Coleoptera menemukan pasangan adalah penggunaan cahaya disentesis, atau bioluminescence . Bentuk khusus dari panggilan kawin terbatas pada kunang-kunang (Lampyridae) dengan menggunakan organ perut menghasilkan cahaya. Para jantan dan betina terlibat dalam dialog kompleks sebelum kawin, mengidentifikasi spesies yang berbeda dengan perbedaan durasi, pola penerbangan, komposisi, dan intensitas. 
Sebelum kawin jantan dan betina dapat terlibat dalam berbagai bentuk perilaku. Jantan dan betina dapat stridulate, atau bergetar objek mereka berada. Dalam beberapa spesies jantan naik ke dorsum antena nya betina dan stroke di kepalanya, palps dan antena. Dalam Eupompha genus kata keluarga, laki-laki menarik antena sepanjang dhuwur longitudinal pada jantan. Mereka mungkin tidak kawin sama sekali jika mereka tidak melakukan ritual precopulatory. 
Konflik dapat berperan dalam ritual kawin) di mana konflik antara jantan dan betina marah sampai hanya satu dari setiap yang tersisa, sehingga memastikan reproduksi oleh yang terkuat dan terkuat. Kumbang jantan Banyak teritorial dan keras akan mempertahankan patch kecil mereka wilayah dari kemasukan laki-laki. Dalam spesies tersebut, pria mungkin sering memiliki tanduk di kepala dan / atau dada, membuat mereka secara keseluruhan panjang tubuh lebih besar daripada betina, tidak seperti serangga yang paling. Pasangan umumnya pendek tapi dalam beberapa kasus akan berlangsung selama beberapa jam. Selama pasangan sel sperma akan ditransfer ke betina untuk membuahi sel telur. 
d.    Metamorphosis lengkap pada tamcat (kumbang pengembara/semut semai/rove beetle) dalam Sutherland (2006)

Life Cycle Khas: Telur diletakkan di kecil cengkeraman dekat sumber makanan potensial (lainnya serangga) untuk Seri larva Larva. Larva sebagian besar spesies akan sangat aktif, mencari makanan di terlindung, sedikit lembab habitat bawah tanah atau di tanah sampah. Beberapa spesies kumbang yang berkeliaran dikenal sebagai predator pada serangga kecil; spesies lain mungkin pengumpan tanaman sejak sebagian telah memakan jamur, ganggang atau mulsa tanaman. Tahap Kepompong ditemukan di tanah atau serasah pada tanah lembab dekat larva makanan sumber. Dewasa ini sangat aktif dan hidup bebas; banyak spesies yang aktif terutama di malam hari. Banyak spesies yang kurang dikenal secara biologis.

Deskripsi Tahapan Kehidupan:
Telur --- menit, putih, hampir bulat untuk memanjang; jarang terlihat.
Larva --- memanjang, silinder tapi sedikit rata, off-putih dengan kepala kecoklatan.
Pupa --- telanjang, off-putih untuk kekuningan-tan di jatuh tempo. Kepompong dari spesies yang terbesar adalah mungkin ½ inci panjang atau kurang. Jenderal penampilan dari pupa adalah seperti mumi orang dewasa itu akan menjadi dengan perut jelas tersegmentasi, tiga pasang ramping, memanjang kaki, dan sumur dikembangkan kepala kapsul dengan senyawa mata, rahang mengunyah dan antena terlihat dan erat ditekan ke kepala. Forewings pendek tapi dibungkus erat di sekitar dada. Pupa umumnya bergerak
Dewasa --- Sebagian besar spesies yang ramping dan kusam hitam atau sangat gelap coklat, umumnya menyerupai Earwigs tapi tanpa ekor penjepit. Para forewings sangat pendek, meninggalkan sebagian besar segmen perut terbuka. Antena benang-suka dan diperpanjang ke depan; rahang diproyeksikan ke depan dan terlihat dari atas. Sepasang gemuk proyeksi dapat terlihat di kedua sisi akhir perut. Beberapa spesies fleksibel perut ke atas seperti yang mereka jalankan.
Habitat dan Host: Kumbang pengembara adalah lincah dan sangat aktif predator dan pemulung. Para orang dewasa dan malam hari larva yang aktif selama cuaca hangat. Mereka mungkin menahan musim dingin sebagai larva, pupa, atau  orang dewasa.











Gambar : tahapan kehidupan tomcat/paederus

    1. Hormonal yang berperan dalam proses reproduksi
Metamorfosis serangga dikontrol oleh tiga hormon yaitu : PTTH (Hormon Protorasikotropik atau Hormon Otak ), ekdison, dan JH (Hormon Juvenil). PTTH diproduksi oleh sel-sel neurosekretorik di dalam otak dan merangsang kelenjar-kelenjar protoraks ( juga dikenal sebagai pengganti kulit) untuk menghasilkan edikson, yang merangsang apolisis dan mendorong pertumbuhan. JH dihasilkan oleh sel-sel di dalam korpora allata dan menghambat metamorfosis, jadi mendorong lehih lanjut perkembangan larva atau nimfa. Pengambilan JH dari seekor larva atau nimfa (dengan pengambilan korpora allata) akan menyebabkan larva menjadi pupasi dan nimfa berkembang menjadi dewasa bila terdapat ekdison. Penyuntikan hormon juvenil didalam seekor pupa (dengan adanya edikson) akan menyebabkan pupa berkembang menjadi pupa kedua. Penyuntikan JH ke dalam nimfa instar terakhir atau larva akan menyebabkan tahapan nimfa atau larva lainnya dihasilkan pada pergantian kulit berikutnya. Korpora allata adalah aktif selama instar-instar awal dan biasanya berhenti menyekresi JH dalam instar pradewasa terakhir. Ketiadaan hormon dalam instar ini mengakibatkan metamorosis (Borror. dkk, 1992).



Dalam borror. Dkk (1992)  Produksi telur rupa-rupanya dikontrol oleh satu atau lebih hormone dari korpora allata, termasuk hormone juvenil yang bertindak denngan mengontrol tahapan – tahapn awal oogenesis dan penyimpanan kuning telur. Pembuangan korpora allata mencegah pembentukan telur normal, dan implantasi kembali mereka  (baik dari jantan maupun dari betina) merangsang aktivitas ovary lagi. Korpora allata mempunyai penghubung–penghubung syaraf dengan otak, dan rangsanngan-rangsangan syaraf mempengaruhi aktivitas mereka. Juga diperkirakan bahwa sel-sel neurosekretorik di dalam otak dapat menghasilkan suatu hormone yang mempengaruhi aktivitas korpora allata. Banyak faktor-faktor luar misalnya fotoperiod dan suhu mempengaruhi produksi telur, dan faktor-faktor ini barangkali bekerja melalui korpora allata.






  1. KESIMPULAN
Sistem reproduksi tomcat/paederus/semut semai/rove beetle yaitu dengan cara seksual yaitu penciptaan keturunan dari peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi), yang diploid. Gamet dibentuk melalui meiosis . Gamet betina, ovum (telur yang belum dibuahi), umumnya adalah sel yang relatif besar dan tidak motil. Organ reproduksi tomcat tergolong cukup yaitu memiliki organ reproduksi dagian dalam dan betina dan dalam pembentukan spermatogenesis, oogegesis, serta metamorfosisnya di control oleh beberapa hormone yaitu PTTH ( hormone otak), Edison dan JH (Hormon Juvenil).
Metamorfosis yang terjadi pada tomcat yaitu metamorphosis lengkap. Dengan tahapan kehidupan mulai dari telur, larva, pupa, hingga dewasa. Kumbang pengembara/tomcat lincah dan sangat aktif predator dan pemulung. Tomcat  dewasa dan malam hari larva yang aktif selama cuaca hangat. Mereka mungkin menahan musim dingin sebagai larva, pupa, atau  orang dewasa.